Selasa, 09 November 2010

RAGAM DAN PENYEBAB PERUBAHAN

RAGAM DAN PENYEBAB PERUBAHAN

RAGAM PERUBAHAN
Beberapa ragam perubahan sosial sebagai berikut:
1. Perubahan dilihat dari waktu:
a. Perubahan secara lambat (evolusi) yaitu perubahan yang memerlukan jangka waktu yang panjang, dengan ciri: memerlukan waktu yang lama, perubahan tidak disadari masyarakat, tidak diikuti oleh konflik, dan tidak menimbulkan kekerasan.
b. Perubahan secara cepat (revolusi) yaitu perubahan yang terjadi dalam tempo yang sangat cepat, dengan ciri: membutuhkan waktu yang singkat, perubahannya besar karena menyangkut sendi-sendi pokok kehidupan, perubahan disadari atau direncanakan, seringkali diikuti oleh kekerasan atau menimbulkan konflik.
2. Perubahan dilihat dari memberi pengaruh
a. Perubahan yang pengaruhnya kecil: perubahan yang tidak membawa pengaruh langsung bagi masyarakat.
b. Perubahan yang membawa pengaruh besar: perubahan yang membawa pengaruh langsung terhadap kehidupan masyarakat karena perubahan yang terjadi pada unsur-unsur sosial dan budaya masyarakat.
3. Perubahan yang dikehendaki atau direncanakan dan perubahan yang tidak dikehendaki atau tidak direncanakan;
a. Perubahan yang direncanakan/ terencana: perubahan yang sudah diperkirakan sebelumnya oleh pihak-pihak tertentu yang ada dalam masyarakat. Menurut Mardikanto (2010) perubahan terencana, pada hakekatnya merupakan suatu proses yang dinamis, yang direncanakan oleh seseorang (secara individual atau yang tergabung dalam suatu lembaga-lembaga sosial). Artinya, perubahan tersebut memang menuntut dinamika masyarakat untuk mengantisipasi keadaan-keadaan di masa mendatang (yang diduga akan mengalami perubahan) melalui pengumpulan data (baik yang aktual maupun yang potensial) dan menganalisisnya, untuk kemudian merancang suatu tujuan-tujuan dan cara mencapai tujuan-tujuan yang diinginkan di masa mendatang. Oleh sebab itu, perubahan terencana selalu menuntut adanya: perencanaan, pelaksanaan kegiatan yang direncakanan, dan evaluasi terhadap pelaksanaan dan hasil-hasil kegiatan yang telah dilaksanakan.
b. Perubahan yang tidak direncanakan: perubahan yang tidak diperkirakan sebelumnya. Biasanya perubahan ini muncul sebagai dampak dari perubahan yang direncanakan.
4. Perubahan sebagai suatu kemajuan (progress): perubahan yang memberi kemajuan kepada masyarakat. Kemajuan ini dapat memberikan keuntungan dan kemudahan pada manusia.
5. Perubahan sebagai suatu kemunduran (regress). Perubahan itu ternyata tidak menguntungkan bagi masyarakat, maka perubahan itu dianggap sebagai kemunduran yang harus diterima oleh masyarakat.

Ragam perubahan yang lain dan pada saat ini sering diperbincangkan adalah:
1. Modernisasi adalah proses perubahan tradisi, sikap, dan sistem nilai dalam rangka menyesuaikan diri dengan kemajuan yang telah dicapai oleh bangsa lain, sehingga suatu bangsa dapat bertahan secara wajar di tengah tekanan berbagai masalah hidup di dunia dewasa ini;
2. Globalisasi adalah suatu sistem atau tatanan yang menyebabkan seseorang tidak mungkin untuk mengisolasi diri sebagai akibat dari kemajuan teknologi dan komunikasi dunia. Atau suatu kondisi dimana tidak ada lagi batas-batas antara satu negara dengan negara lain dalam hal teknologi komunikasi.

Beberapa ragam perubahan budaya, sebagai berikut :
a. Akulturasi yaitu bersatunya dua kebudayaan, sehingga membentuk kebudayaan baru tanpa menghilangkan unsur kebudayaan asli.
b. Asimilasi yaitu bercampurnya dua kebudayaan, sehingga membentuk kebudayaan baru.
c. Sintesis yaitu bercampurnya dua kebudayaan yang berakibat pada terbentuknya sebuah kebudayaan baru yang sangat berbeda dengan kebudayaan asli.

FAKTOR PENYEBAB PERUBAHAN
Faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya perubahan tersebut adalah faktor intern dan ekstern, sebagai berikut:
1. Faktor intern antara lain:
a. Bertambahnya penduduk dan berkurangnya penduduk (kelahiran, kematian, migrasi)
b. Adanya penemuan baru
1) Discovery: penemuan ide atau alat baru yang sebelumnya belum pernah ada;
2) Invention: penyempurnaan penemuan baru
3) Innovation: pembaharuan atau penemuan baru yang diterapkan dalam kehidupan masyarakat, sehingga menambah, melengkapi atau mengganti yang telah ada.
Penemuan baru didorong oleh kesadaran masyarakat akan kekurangan unsure dalam kehidupannya, kualitas ahli atau anggota masyarakat
c. Konflik yang terjadi dalam masyarakat
d. Pemberontakan atau revolusi
2. Faktor ekstern, antara lain:
a. Perubahan alam
b. Peperangan
c. Pengaruh kebudayaan lain melalui difusi (penyebaran kebudayaan), akulturasi (pembauran antar budaya yang masih terlihat masing-masing sifat khasnya), asimilasi (pembauran antar budaya yang menghasilkan budaya yang sama sekali baru dan batas budaya lama tidak tampak lagi)

Ragam perubahan budaya seperti akulturasi, asimilasi, dan sintesis disebabkan oleh penetrasi damai, masuknya kebudayaan dengan jalan damai. Kebudayaan juga bisa berubah karena penetrasi kekerasan (masuknya kebudayaan dengan cara memaksa dan merusak, seperti pada saat penjajahan).

Tiga faktor yang dapat mempengaruhi perubahan sosial: tekanan kerja dalam masyarakat; keefektifan komunikasi; perubahan lingkungan alam. Soekanto (1990) menyatakan bahwa faktor pendorong perubahan sosial adalah: (1) Sikap menghargai hasil karya orang lain; (2) Keinginan untuk maju; (3) Sistem pendidikan yang maju; (4) Toleransi terhadap perubahan; (5) Sistem pelapisan yang terbuka; (6) Penduduk yang heterogen; (7) Ketidakpuasan masyarakat terhadap bidang kehidupan tertentu; (8) Orientasi ke masa depan; (9) Sikap mudah menerima hal baru;

Menurut Hussey (2000), faktor pendorong perubahan adalah perubahan teknologi yang terus meningkat, persaingan yang semakin intensif dan menjadi global, pelanggan semakin banyak tuntutan, profil demografis negara berubah, privatisasi bisnis milik masyarakat berlanjut dan stakeholders meminta lebih banyak nilai. Sedangkan Kreitner dan Kinicki (2001), menyebutkan akan kebutuhan perubahan dipengaruhi oleh kekuatan eksternal (demographics, characteristics, technological advancements, market change, social and political pressures) dan kekuatan internal (human resources problems/prospect, managerial behavior/decisions).

Menurut Greenberg dan Baron, terdapat beberapa faktor yang merupakan kekuatan dibelakang kebutuhan akan perubahan. Mereka memisahkan antara perubahan terencana dan perubahan tidak terencana. Perubahan terencana adalah aktivitas yang dimaksudkan dan diarahkan dalam sifat dan desainnya untuk memenuhi tujuan organisasi. Sementara itu perubahan tidak terencana merupakan pergeseran dalam aktivitas organisasi karena adanya kekuatan yang sifatnya eksternal, di luar kontor organisasi. Kekuatan dalam perubahan terencana yang dihadapi organisasi disebutkan: change in product service, change organizational size and structure, change in administrative sytem, introduction of new technology.

Dibawah ini adalah faktor-faktor pendorong terjadinya perubahan menurut (Robbins, 2003), yaitu antara lain:
1. Nature of Workforce (Sifat Tenaga Kerja);
2. Technology (Teknologi);
3. Economic shocks (kejutan ekonomi);
4. Competition (Persaingan);
5. Social trend (Kecenderungan Sosial);
6. World Politic (Politik Dunia).

Lippit dkk dalam Mardikanto (2010) mengemukakan bahwa perubahan-perubahan yang disebabkan perilaku manusia disebabkan oleh:
1. Adanya keinginan manusia untuk selalu memenuhi kebutuhan-kebutuhan yang semakin berubah, dan atau keinginan mereka untuk dapat memecahkan masalah-masalah yang dihadapi; dengan memodifikasi atau memanipulasi sumberdaya dan lingkungan di sekelilingnya, melalui penerapan ilmu pengetahuan yang dikuasainya;
2. Adanya atau telah diketemukannya inovasi-inovasi yang memberikan peluang atau menumbuhkan aspirasi-aspirasi baru bagi setiap manusia untuk berusaha memenuhi kebutuhan atau memperbaiki kesejahteraan hidupnya, tanpa harus mengganggu lingkungan aslinya.

Kedua alasan tersebut, seringkali menumbuhkan motivasi pada diri seseorang dan atau masyarakat/bangsa untuk melakukan upaya-upaya tertentu yang mengakibatkan terjadinya perubahan-perubahan. Sebab jika ia tetap tinggal diam, akan menjadi orang terbelakang atau ketinggalan (Mardikanto, 2010).

Sehubungan dengan terjadinya perubahan-perubahan kebutuhan tersebut, maka Dahama dan Bhatnagar dalam Mardikanto (2010) mengemukan faktor-faktor pendorong terjadinya perubahan, yang meliputi:
1. Adanya keinginan manusia untuk selalu melakukan “modifikasi” tentang kebutuhan-kebutuhan, baik untk menghadapi masalah-masalah jangka pendek maupun jangka panjang. Selaras dengan itu, setiap individu atau masyarakatnya juga terus-menerus melakukan koreksi-koreksi terhadap cara atau upaya-upaya serta teknologi yang harus diterapkan untuk memenuhi kebutuhan-kebutuhan “baru” tersebut
2. Terjadinya persaingan-persaingan antar individu atau masyarakat yang senantiasa ingin memenuhi kebutuhan, dan hal ini hanya dapat dimenangkan melalui upaya-upaya perubahan dengan mengeksploitasi dan atau memodifikasi sumberdaya (fisik dan non fisik) yang tersedia dan dapat dimanfaatkan di lingkungannya.
3. Terjadi kerusakan-kerusakan lingkungan fisik dan kelembagaan sebagai akibat persaingan antar individu atau antar masyarakat yang saling bersaing untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar